Jakarta (1/12). DPP LDII menghelat “Musyawarah Program Kerja 2025”, di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin, Jakarta, pada Sabtu (30/11). Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya, menjelaskan penyusunan program kerja 2025 dilaksanakan dengan kombinasi “bottom-up” dan “top-down”.
Program-program dirancang oleh masing-masing koordinator bidang dan departemen, kemudian disesuaikan dengan delapan program pengabdian LDII untuk bangsa, dan program pemerintah. Hasil rancangan ini dibahas dalam musyawarah pleno bersama para Dewan Penasehat Pusat (Wanhatpus) sebelum direalisasikan pada awal 2025.
“Pertemuan kali ini membahas evaluasi pencapaian program LDII 2024 dan menyampaikan anggaran untuk program 2025. Hal yang perlu dievaluasi adalah keberhasilan dampak program terhadap masyarakat sekitar, termasuk sinergi dengan program pemerintah,” ujar Dody.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan, program kerja 2025 menekankan pada peningkatan kualitas SDM serta karya nyata, yang dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Pembangunan sumber daya manusia (SDM) tetap menjadi prioritas utama. Terutama dalam bidang kebangsaan, keagamaan, pendidikan, dan kesehatan, sebagai fondasi keberlanjutan program kerja LDII di masa depan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, berupaya mendukung program-program pemerintah untuk mempercepat realisasi program pemerintah, terutama yang sesuai dengan 8 program prioritas, “Kami berharap, program ini bisa memberikan manfaat untuk bangsa,” lanjut KH Chriswanto.
KH Chriswanto menyatakan, DPP LDII akan memberikan lebih banyak ruang kepada DPW (Provinsi) dan DPD (Kabupaten/kota) untuk menjalankan program kerja di wilayah masing-masing, “Sedangkan DPP akan berfokus pada penyusunan kebijakan,” tutupnya.