Pure Deep Ocean, Minyak Ikan Laut Dalam Berkhasiat Obat
Chandra Munir yang saat ini didapuk menjadi Direktur Operasional PT Sentra Husada Prima Utama, produsen minyak ikan Pure Deep Ocean (PDO), kepada NUANSA menuturkan bahwa awal penemuan minyak PDO karena dirinya mengidap berbagai penyakit kronis.

“Waktu itu sekitar tahun 1994, saya menderita komplikasi berbagai penyakit kronis, seperti jantung koroner, diabetes mellitus, dan hipertensi pada waktu yang bersamaan,” tuturnya.
Semua itu berawal dari kebiasaan makan makanan enak-enak dan minum serba manis, yang ternyata dapat memicu diabetes mellitus. Gula darahnya mencapai 315 mg, idealnya bila tak berpuasa 120 mg.
Konsumsi makanan berlemak tinggi seperti usus, limfa, atau babat bersantan kental menjadi santapan setiap hari. Wajar bila tekanan darahnya melambung hingga 200/110 mmHg. Total kadar kolesterol melonjak 600 mg%, yang normal 150 – 250 mg%.
“Tubuh saya ketika itu adalah gudang penyakit. Pihak rumah sakit menyarankan agar saya menjalani operasi. Dokter yang merawat saya memprediksi, saya hanya bisa bernapas tinggal dua bulan lagi,” jelas Chandra.
Di tengah kebimbangan dan kepanikan itu ia disarankan oleh serorang dokter untuk mengkonsumsi ikan laut, yang dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol dan mengatasi penyakit jantung koroner.

Maka sejak 1993 ia rutin menyantap beragam ikan laut. Mula-mula bawal, tongkol, tuna, dan cucut.
Sang istri, Iryuni Insan, yang bekerja di sebuah lembaga riset perikanan laut senantiasa membeli filet – sayatan daging ikan – di Muarabaru, Jakarta Utara. Malahan di rumahnya bilangan Cipayung Jakarta Timur, ia menyediakan freezer khusus ikan laut.
Ikan-ikan itu ditim dan disantap setiap kali makan. Porsinya 2 – 5 ons untuk sekali makan, hingga akhirnya seorang rekan yang biasa berlayar menawarkan ikan yang katanya sangat cocok untuk penderita jantung koroner.
Seperti jenis sebelumnya, ikan itu juga ditim dan dimakan rutin. Bersamaan dengan itu, Chandra menghentikan kebiasaan menyantap makanan berlemak dan minum the manis kental. Ia mengimbangi dengan olahraga jalan kaki sepekan sekali. Perlahan tapi pasti kondisi kesehatannya membaik. Chandra pun sudah mampu berlari 0,5 – 1 jam setiap akhir pekan. Check up dokter menunjukkan perubahan luar biasa. “Penyakit yang semula diidap hilang tak berbekas. Kadar kolesterol normal. Dokter yang dulu merawat sempat heran melihat perubahan itu,” paparnya.
Chandra menuturkan, dari 5-7 kg daging ikan diperoleh sekitar 100 cc minyak ikan. Setiap hari 1-2 sendok makan minyak ikan itulah yang dikonsumsi. Warnanya bening dengan aroma khas ikan. Itu dilakukan rutin. Hasilnya, ia nikmati sekarang, badannya sehat dan bugar.
Rasa penasaran muncul di benak. Chandra ikan apa ini? Apa saja khasiatnya? Mengapa hanya dengan mengkonsumsi ikan ini, berbagai penyakit kronis bisa sembuh?
Chandra pun lantas menguji ikan ini ke LIPI. Hasil uji laboratorium Pusat Penelitian Pengembangan Bioteknologi LIPI (Puslitbang Bioteknologi) menunjukkan kandungan omega 3 fatmorgensia 53,35%.
Menurut berbagai riset, ikan laut kaya akan omega 3. Ia merupakan asam lemak tak jenuh yang sangat baik untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah akibat kolesterol. Oleh karena itu, minyak ikan yang hidup dilaut dalam, atau sekarang disebut minyak ikan PDO, sangat baik bagi kesehatan karena seluruh kandungan di dalamnya sangat bermanfaat bagi tubuh./**
Sumber : Nuansa September 2022